Senin, 18 Maret 2019

Panggilan Terbaik untuk Anak (Ta'lim Summary)

PONDOK PESANTREN MAHASISWI (PPM) AL - IFFAH
Jl. Babakan Tengah, Gang Masjid No 77 RT 02 RW 08,
Dramaga, Bogor 16680
IG: aliffah.id ; FB: Ppm Aliffah ; Line: @swi4889w ;
Blog: ppmaliffah.blogspot.com ; Email: ppmaliffah@gmail.com


Hari/Tanggal   : Sabtu/ 13 Oktober 18
Waktu              : 21.15 - selesai
Tempat            : Mushola Al Iffah




PertanyaanSantri:
1.   Pada dasarnya semua manusia memiliki fitrah beragama islam. Namun, ketika lahir dengan orang tua yang non islam, siapakah yang disalahkan ?
       Jawab
Pada saat di alam ruh, setiap manusia dikumpulkan dan sudah di ba’iat. Ruh sebelum bertemu dengan jasad adalah muslim.
Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi". (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)"
Q.S Al-Araf : 172
Secara fisik, manusia itu muslim. Maksudnya tunduk kepada ketentuan Allah. dalam islam tidak ada doa turunan, orang tuanya yang menyebabkan mereka yahudi, nasrani dan majusi. Tidak ada yang perlu disalahkan, dalam arti kelahiran.

2.    Bagaimana cara curhat yang baik tanpa bermaksud ghibah?
Jawab
A. Dikaitkan dengan niat (landasan pertama dan utama), niat harus diluruskan
B. Kaitkan dengan dakwah, jangan membicarakan keburukannya.
Ghibah yang diperbolehkan (terdapat di Riyadushalihin)
1.         Niat tidak untuk menjelekkan, Bicara dengan terbatas, Tidak untuk konsumsi umum, Tujuan untuk memperbaiki orang tersebut (output)
2.         Saat kita menjadi saksi dipengadilan (disampaikan apa adanya). Jangan menjadi saksi palsu, merupakan ciri ibaadurrahman.
3.         Penyampaian di tempat umum bagi orang-orang yang terang-terangan tidak menyukai islam dan menyampaikan diumum. Contoh JIL (Jaringan Islam Liberal). Sudah memiliki web sendiri dan jaringannya. Kembali lagi, niatnya untuk dakwah.

3.  Bagaimana sikap kita ketika sedang shalat dan terjadi bencana, sedangkan shalat itu harus dilaksanakan dengan khusyu’?
Jawab
Ketika shalat dan terjadi bencana, diperbolehkan untuk menyelamatkan diri lalu diteruskan lagi shalatnya ketika sudah berada di tempat yang aman.
Dalam islam ada Haqqullah dan Haqqulnas
Contoh : ada orang yang pergi haji (Haqqullah) namun orang tersebut memiliki hutang (Haqqulnas) sehingga yang diutamakan membayar hutang (dahulukan Haqqulnas).
Walaupun ada berita akan ada gempa susulan, dianjurkan berpindah ke tempat yang aman. Dalam islam ada ruskhah ketika ada sesuatu. Ajaran islam sangat mudah tapi jangan dimudah-mudahkan.

4.    Apakah diperbolehkan adzan yang terdapat di aplikasi dimatikan ?
Jawab
Sebaiknya ketika di kelas misalnya tidak disuarakan, Hormati orang yang mencari ilmu karena bisa menggangu yang lain.  
Generasi harapan umat : Generasi shalihin dan mushalin
A. Shalihin : Doa nabi ibrahim
“Ya Tuhanku, anugrahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang yang saleh. (Q.S As-Saffat : 100)
Karakter Generasi Shalihin :
1.    Q.S Ali Imran (3) : 114 (beriman kepada Allah dan hari akhir)
-   Beriman kepada Allah, aplikasinya yaitu “kami dengar lalu kami taat”
-  Shalat di awal waktu (implementasinya kuliah datang awal waktu, laporan dikumpulkan awal waktu dll). Kunci generasi yang baik : Efektif, efesien dan produktif
2.    Memiliki rasa kepedulian : Nabi dan Rasul yang selalu memikirkan umat
3.    Berlomba-lomba dalam kebaikan

B. Mushalin : Q.S Ibrahim (14) : 41-41
“Ya Tuhan kami, beri ampunlah aku dan kedua ibu bapakku dan sekalian orang-orang mukmin pada hari terjadinya hisab (hari kiamat). Dan janganlah sekali-kali kamu (Muhammad) mengira, bahwa Allah lalai dari apa yang diperbuat oleh orang-orang yang zalim. Sesungguhnya Allah memberi tangguh kepada mereka sampai hari yang pada waktu itu mata (mereka) terbelalak.

Karakter Generasi mushalin : 1. Surat Al-Ankabut (29) : 45 (mencegah perbuatan keji dan mungkar). 
Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Quran) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan
Perbuatan keji adalah perbuatan yang berhubungan dengan hawa nafsu seperti LGBT
Q.S Maryam : 59 (ciri generasi yang buruk adalah menyia-nyiakan shalat dan mengikuti keinginannya/ mengumbar hawa nafsu).

5.  Dalam hadist riwayat Bukhari no 3062 dan Muslim no 111 yang artinya “Tidak akan masuk surga kecuali jiwa seorang muslim. Mungkin saja Allah menolong agama ini lewat seorang laki-laki fajir (yang bermaksiat).” Apa maksud dari hadist tersebut?
Jawab
Pada zaman Rasulullah, Rasulullah menyampaikan, orang tersebut sebagai penghuni neraka (apa yang diucap Rasulullah itu benar). Kegharibkan yang Allah tunjukkan melalui Rasulullah. Hikmah bahwa Rasulullah adalah Rasul tidak ada kebohongan.
Sahabat nabi yang finnar (melakukan sesuatu dengan pencitraan/tidak iklas) di depan Rasulullah.

6.  Dalam kepanitiaan atau organisasi, bagaimana pengelolaan yang baik dalam menggunakan dana ?
Jawab
1. Saat pengajuan dana, perlu adanya perhitungan dengan cermat, jangan dilebih-lebihkan serta niat yang baik.
2. dalam pelaksanaa masih ada sisa, maka dipergunakan untuk umat

7.    LGBT menurut sebagian orang termasuk perilaku yang normal, bagaimana meresponnya?
Jawab
Bertanya kepada orang terkait, apakah tuhan mengadakan LGBT? dasarnya apa?
Tuhan melarang adanya LGBT bahkan disemua agama melarang adanya LGBT.

8.     Apakah benar gempa merupakan peringatan dari adanya kemaksiatan?
Jawab
Bencana di Palu, Lombok. Tidak semuanya orang buruk yang terkena bencana. Hikmahnya Peliharalah niat yang lurus dan istiqomah, agar ketika terjadi bencana, kita meninggal dalam keadaan baik.


Hasil Ta’lim atau SG :
Peranan mu’minah dalam membentuk anak yang shalih dan shalihah
Dalam Al-Qur’an, dijelaskan bagaimana orang tua mentarbiyah anaknya. Mendidik anak yang benar yaitu dengan mentarbiyah secara langsung kepada anak, tidak melalui orang lain. Namun, di sisi lain terdapat orang tua yang tidak paham dengan islam
Q.S. Luqman : menjelaskan bagaimana mentarbiyah anak. Beliau adalah hamba Allah yang diberi hikmah dan diabadikan di dalam Al-Qur’an
Untuk berbakti kepada orang tua, bentuk aplikasinya dengan mengamalkan ayat-ayat yang terdapat dalam surah Luqman.
Selain surah Luqman, yang menjelaskan bagaimana mentarbiyah anak, surah lainnya yaitu :
 “Maka tatkala mereka membawanya dan sepakat memasukkannya ke dasar sumur (lalu mereka masukkan dia), dan (di waktu dia sudah dalam sumur) Kami wahyukan kepada Yusuf: "Sesungguhnya kamu akan menceritakan kepada mereka perbuatan mereka ini, sedang mereka tiada ingat lagi. Kemudian mereka datang kepada ayah mereka di sore hari sambil menangis.”
Q.S Yusuf : 5-6
Surah tersebut menceritakan, Nabi Yusuf bermimpi dan bercerita kepada ayahnya .
Selain itu, pernah terjadi kepada Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail, dimana Nabi Ibrahim yang bermimpi dan menyampaikannya kepada anaknya.
Dalam hal tersebut, sangat dianjurkan untuk memanggil anak dengan pangggilan terbaik.
Q.S Lukman : 13 , menjelaskan awal dari mentarbiyah anak
1.      Prinsip yang harus dipahami dalam mentarbiyah anak
-          Tauhid/Aqidah : tidak boleh mempersekutukan Allah
Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar".
(Q.S Luqman ayat 13)
Harus dijadikan pondasi dalam segala aktivitas
-          Berbakti kepada orang tua
Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.
(Q.S Luqman : 14)
Berbakti kepada ibu lebih diutamakan. Q.S Al isra (17) : 23, Q.S Al Baqarah (2) : 83
Sehebat apapun kader, orangtua jangan di tinggalkan
-          Patuh kepada orang tua, selama ajakannya benar
Jika tidak benar, maka di tolak dengan baik-baik (ma’ruf)
Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, maka Kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.
(Q.S Luqman : 15)
Contoh sa’ad bin abu waqaf dengan berbakti kepada ibunya


0 komentar:

Posting Komentar