PONDOK PESANTREN MAHASISWI (PPM) AL - IFFAH
Jl. Babakan Tengah, Gang Masjid No 77 RT 02 RW
08,
Dramaga, Bogor 16680
IG:
aliffah.id ; FB: Ppm Aliffah ; Line: @swi4889w ;
Blog:
ppmaliffah.blogspot.com ; Email: ppmaliffah@gmail.com
Hari/Tanggal : Kamis, 20 September 2018
Waktu : 21.00 - selesai
Tempat : Musholah Al-iffah![]() |
Pertanyaan
Santri :
|
Apa yang dimaksud dengan Ibadurrahman?
Jawab : Ibadurrahman menjadi bagian penting dari Upgrading Al Iffah, terdapat dalam QS Al Furqon ayat 63 sampai ayat terakhir. Dalam Al Qur'an disebut surah 'Ibadurrahman. Dalam ayat ini, perlu dijadikan pegangan dalam menjalankan kehidupan ini. Rosulullah akhlaknya adalah Al Qur'an. Minimal ayat-ayat ‘Ibadurrahman menjadi pegangan kita semua
untuk dijadikan akhlak didalam kehidupan kita. Kata-kata akhlak menurut imam al gazali adalah
amal yang spontan dimana amal itu adalah amal yang haq yag spontan yang
dilakukan ikhlas karena Allah SWT. Untuk menjadi akhlak, perlu latihan,
memahami dan diamalkan berulang-ulang sambil menghadirkan hati sampai menjadi
akhlak. Maka, dalam surah ‘ibadurrahman ini,
jika karakter-karakter ini diamalkan, Allah memberikan jaminan berupa
surga.
Point-point penting ‘ibadurrahman:
1. QS.
AL Furqon ayat 63
Dalam perjalanan hidup’Ibadurrahman, akhlaknya selalu rendah hati
bukan rendah diri. Dan apabila orang-orang bodoh menyapa mereka, maka ia
mengucapkan kata-kata yang baik. Orang-orang ibadurrahman semasa hidupnya
selalu bertawadhu. Lawan kata tawadhu’ adalah takabbur. Ciri-ciri orang–orangnya adalah menolak yang haq dan merendahkan manusia yang lain. Jadi,
kalau bicara tawadhu’ itu lawan dari dua karakter itu. Kalau tawadhu’itu
mencintai yang haq. Dimana haq berasal dari Allah. ‘Ibadurrahman selalu mengejar, mencari Al haq yang dari Allah. Maka mereka orang-orang yang dekat
dengan Alqur’an. Dalam Al qur’an yang memerintahkan kita mengikuti Rasul. Ayat
3 :31. “Jika kalian cinta kepada Allah, maka ikutilah Rasul. Maka dengan
begitu Allah akan mencintai kalian bahkan Allah akan mengampuni kalian, Allah
maha pengampun lagi maha penyayang.” Santri Al Iffah harus menjdikan Al qur’an dan As sunnah sebagai
pedoman dikehidupan sehari-hari.
2.
Menghormati,
menghargai, jangan menganggap diri sendiri lebih baik dari yang lain. Takabbur adanya 2 ciri ada pada iblis yaitu tidak patuh kepada
perintah Allah (takabbur) serta iblis juga merendahkan adam. Bagaimana
menghormati orang lain?. Kita hormat kepada orang lain itu dasarnya adalah
taqwa. Ikram kepada orang lain karena ketaqwaannya. Q.S Al hujurat :
sesungguhnya yang paling terhormat dihadapan Q.S 58:11. Allah mengangkat derajat orang-orang yang beriman dan
berilmu. Maka karna iman dan ilmunya. Allah mengangkat derajat mereka. Hal tersebut berkaitan dengan tawadhu’. QS. Al-Furqon Ayat 63, disamping tawadhu, ibadurrahman punya akhlak
yang luar bisa dalam kehidupannya adalah seorang da’i, dan da’iah menyeru
kepada kebikan. Disebutkan bahwa “Apabila
orang-orang yang jahil menyapa ‘ibadurrahman menyapa dengan kata-kata yang
tidak menyenangkan maka dia tidak mudah marah tetapi justru menjawab dengan
kata-kata yang penuh dengan keselamatan. Ini yang menunjukkan bahwa ‘ibadurrahman
adalah sebagai seorang Da’i dan Da’iyah”. Yang merehmehkan adalah
orang-orang yang yang tidak mengerti (kurang faham). Dakwah belum masuk kepada
mereka.
Dalam kehidupan kita, harus kita selalu mengupgrade orang lain.
Mengupgrade adalah meningkatkan untuk berbuat kebaikan. Sehingga, siapapun yang
ketemu kita orang tersebut merasa terupgrade. Hal tersebut harus dibiasakan. Berlomba-lombalah untuk saling mengupgrade.
Itu harus dijadikan akhlak. Kalau orang itu ketemu dengan kita, menyapa kita
maka orang itu merasakan manfaatnya karena merasa terupgrade. Dalam hadist
riwayat ibnu majah menyatakan “sebaik baik kamu adalah yang apabila ada
orang lain melihatmu maka orang
lain akan mengingat Allah”. Lagi liburan ketemu orang tuanya, sahabatnya
‘Ibadurrhman dakwahnya sudah tingkat tinggi. ‘Ibadurrahman bisa
menahan emosinya. ‘Ibadurrhman dijadikan akhlak untuknya bangun malam untuk
menunaikan tahajud. Maka orang tersebut akan merasakan terupgrade. Itu dengan
begitu tidak akan pernah berfikir ataupun melakukan kedzoliman terhadap orang
lain karena yang terfikir itu adalah untuk meningkatkan kualitas orang lain.
Kalau semua orang seperti itu maka setan juga akan takut.
‘Ibadurrahman itu berdakwah dan dakwahnya sudah tingkat tinggi.
Karena apa? Karena dia punya kecerdasan yang emosional. Bayangkan dia disapa dengan kata-kata yang tidak mneyenangkan. Rosulullah itu Rosul yang sangat mulia itu dibilangnya gila, tukang sihir. Rosulullah itu baru marah kalau ajaran islam dilecehkan tapi kalau menyangkut kepribadiannnya karena orang lain itu belum tahu maka itu dimaafkan bahkan di dakwahi. ‘Ibadurrahman itu jangan dibilang karakternya tidak ada sebagai da’i justru sebagai da’i yang kelasnya sudah tinggi. Dia bisa menahan emosinya. Kemudian, dan “orang-orang yang melalui malam harinya dengan bersujud dan berdiri untuk Tuhan mereka”. Maksudnya, ‘ibadrurrahman itu melalui malam hari itu dijadikan akhlak untuknya qiyamullail. Itu menjadi akhlak ‘ibadurrhaman. Jadi santri al iffah harus menjadikan Qiyamul lail itu menjadi kebutuhannya.
Q,S : 17 “Allah
menyatakan bahwa sebagian malam bangunlah kalian diwaktu malam untuk menunaikan
ibadah malam (tahajud) sebagai ibadah tambahan”. Hukumnya sunah muakkad
(sunah yang dikuatkan). Jadi, hamba-hamba Allah yang sholeh itu kalau malam
bangun untuk sholat tahajud, witir dan dzikir. Orang yang suka sholat malam
itu maka pasti Allah memberikan tempat
yang terpuji dalam kehidupannya. Dalam seluruh kehidupannya itu terpuji. Kalau
mereka diberikan amanah termasuk jabatan, jabatan publik misalnya. Maka jabatan
itu dijalankan dengan kaidah-kaidanh dari Allah dan rosul-Nya sehingga jabatan
itu terpuji. Tidak mendzolimi anak buahnya. Kalau dia berjalan diatas bumi maka
perjalanannya itu perjalanan terpuji bukan perjalanan maksiat. Kalau dia bicara
maka yang keluar dari lisannya itu adalah kata-kata yang terpuji bukan
kata-kata yang kotor/dusta. Maqomammahmuda itu luas. Artinya seluruh
kehidupannya itu adalah terpuji dihadapan Allah. Mengikuti apa yang menjadi
ketetapan Allah dan Rosul-Nya sehingga terpuji. Kalau sedang menjadi mahasiswa,
jadilah mahasiswa yang terpuji. Idak
sombong tetepi menjadi lulusan terbaik. Pun hidup di kehiduan masyarakat,
akhlanya terpuji. Itu adalah akibat dari orang-orang yang suka sholat malam.
Orang-orang yang suka sholat malam itu berstatement, berstaementnya itu dalam.
Allah yang menjaga. Ada hadistnya yaitu barang siapa yang memusuhi kekasihku
maka aku meyatakan perang kepadanya. Kemudian, hamba-hambaku yang melaksanakan
kewajiban-kewajiban yang telah ditetapkan Allah dan rosul-Nya dan melakukan
ibadah-ibadah sunnah diantaranya sholat malam maka kata Allah Aku Mencintainya.
Dan begitu Allah mencintainya maka Allah yang menjaga pendengarannya, menjaga
matanya, lisannya, akan menjaga kakinya dan tangannya. Itu orang yang suka
sholat malam. Jadi matanya juga tidak sembarangan karena dijaga oleh Allah.
Tangannya lisannya dijaga oleh Allah. Bahkan kalau mau melakukan kesalahan itu
karena dijaga oleh Allah maka tidak terjadi.
Kemudian, orang-orang yang berkata” Ya Tuhan Kami jauhkanlah
adzab-adzab jahannam dari Kami, sesungguhnya adzab jahannam itu adalah
kebinasaan yang kekal. Sesungguhnya jahannam itu adalah seburuk-buruknya tempat
kediaman. Jadi ‘ibadurrhaman itu hamba Allah yang sangat takut dengan siksa
Allah sehingga dia berdo’a Allah semoga dijauhkan dari adzab jahannam. Tentu,
do’a itu dalam do’a itu ada spirit amal. Ada semangat untuk beramal yang
berkaitan dengan do’a itu. Jadi, kalau berdo’anya minta kepada Allah supaya
dijauhkan dari adzab jahannam, maka spiririt amanlnya apa? Spririt amalnya
adalah menjauhkan diri dari perbuatan yang tidak terpuji atau maksiat. ‘ibadurrahman adalah orang yang sangat takut
dengan siksa Allah. Dalam do’a itu ada SPIRIT AMAL. Contoh : baca surah Al fatihah. Spirit amalnya
adalah setelah sholat berusaha keras untuk selalu berada jalan yang lurus. Sholat
di awal waktu dan berjama’ah. ‘ibadurrhman tidak mau /menghindari maksiat
sekecil apapun. Kemudian, ‘ibadurrahman yang apabila menginfaqkan hartanya,
mereka tidak berlebih-lebihan dan tidak pula kikir tetapi berada ditengah
diantara demikian. Ayat Q.S 67. ‘ibadurrhaman adalah orang-orang yang suka
berinfaq dan merupakan ciri orang yang beriman. Ini dia jadikan sebagai akhlak.
Oleh karena itu, dia punya etos kerja yang tinggi, dan yakin betul bahwa Allah
yang memberikan rezeki.
Hikmah
yang didapatkan dari Burung :
1. Tidak
mau menyerah
2. Burung
ini tidak lelet. Tidak pernah menyia-nyiakan kesempatan yang sudah ada.
Kesempatan pertama mencari ilmu jangan sampai disia-siakan. Maka berusahalah.
Ilmu adalah bagian dari rezeki. Mendengarkan kuliah tidak pernah disia-siakan. Setiap mau ngantuk ingat taman surga.
3. ‘Ibadurrhaman
punya akhlak selalu ingin memberi. Lebih baik memberi dari pada meminta
4. Ibadurrhaman
punya aqidah yang sangat kuat. Tidak pernah menyembah kepada selain Allah
(taghut). Terekpresikan sifat tauhid dalam kehidupannya.
|
0 komentar:
Posting Komentar