Senin, 18 Maret 2019

Seberapa Sabar Diri ini? (Ta'lim Summary)


PONDOK PESANTREN MAHASISWI (PPM) AL - IFFAH
Jl. Babakan Tengah, Gang Masjid No 77 RT 02 RW 08,
Dramaga, Bogor 16680
IG: aliffah.id ; FB: Ppm Aliffah ; Line: @swi4889w ;
Blog: ppmaliffah.blogspot.com ; Email: ppmaliffah@gmail.com



Hari/Tanggal   : Jumat/ 9 November 2018
Waktu              : 21.00 - selesai
Tempat            : Mushola Al Iffah


Janganlah kalian mengira orang yang mati syahid itu mati, mereka hidup disisi Allah mendapatkan rizki dan bidadari. Orang-orang teroris menyalah artikan bom bunuh diri itu akan mendapatkan rizki dalam hadist tadi.

Pertanyaan Santri:
1.  Ada seorang yang kesurupan, ia mengaku bahwa ia seorang tuhan. Apakah benar ia kerasukan anak cucu dajjal?
Jawab:
Anak buah iblis pasti, ucapan dari yang kesurupan jangan dipercaya. Semakin diajak dialog semakin dia menang. Caranya dengan segera dirukhiyah, kalau bisa dinasehatin, nasehati saja karena ruqiah itu termasuk dakwah. Wujud dajjal itu kias, kita beriman bahwa dajjal itu ada, mengenai mekanismenya belum dijelaskan. Tidak usah heboh mendiskusikan dajjal, yakini saja kebenarannya.

2.  Apakah benar menurut Yusuf Qardowi boleh bersentuhan ikhwan akhwat asal tidak ada syahwat?
Jawab:
Salah, tidak ada tulisan Yusuf Qordawi seperti itu. Rasulullah waktu membaiat tidak pernah bersentuhan dengan perempuan. Para ahli fiqih membolehkan pada waktu darurat misalnya saat menolong orang kecelakaan. Darurat itu definisinya apabila tidak dilakukan maka akan celaka.

3.    Apa saja kiat untuk bersabar ?
Jawab :
(QS. Ar-ra’du:19,22) ciri-ciri ulil albab (orang yg berilmu) diantaranya memenuhi apa yang dijanjikan oleh Allah, sabar dalam rangka memenuhi janji-janji Allah. Malaikat mengucapkan selamat atas kesabarannya di dunia. Allah memberikan surganya kelak atas kesabarannya.
Di surat mujammil dan surat al-mudzasir Allah memerintahkan rasulullah untuk bersabar. Allah memerintahkan agar sabar dan sholat untuk menjawab persoalan dalam kehidupan.

Pengertian dan pemakaian sabar :
- Sabar itu dalam hak bukan dalam kebathilan
- Prakter sabar dilapangan itu dalam 3 hal (QS.Al-imran:146):
1.    Sabar dalam ketaatan kepada Allah dan Rasul. Ex: Sabar melaksanakan sholat malam, berwudhu walau dalam kedinginan, sabar dalam mencari ilmu (jangan sedikit-sedikit ngantuk)
“Barang siapa yang menyempurnakan wudhu dalam keadaan sulit, akan diberikan pahala yang amat besar”
2.    Sabar dalam meninggalkan dan menjauhi larangan Allah SWT.
Ex. Melihat orang yang pacaran, hatinya bergejolak tidak ridho meninggalkan maksiat tersebut, hatinya bagaikan api dalam sekam, ingin melakukan hal tersebut namun tidak diberikan kesempatan untuk melakukan
3.    Sabar dalam menghadapi musibah.

Syarat Sabar (antar poin tidak dapat dipisahkan):
-  Secara maknawiah hatinya kuat, imannya tidak tergoyahkan. Mereka tidak terkena penyakit halwah (cinta dunia, takut mati), berpisahnya ruh dan jasad merupakan awal dari kehidupan yang sebenarnya.
-  Berupaya jasadnya dalam keadaan bugar, jadi tidak mudah letih
-  Tidak mudah menyerah

4.    Bagaimana menghadapi suami yang malas mencari nafkah?
Jawab:
- Bagi yang belum menikah : Berhati-hatilah dalam memilih pasangan, melakukan istisyaroh (memusyawarahkan dengan orang yang terpercaya)  sebelum istikhoroh. Jangan coba-coba untuk memutuskan untuk menikah apabila belum siap (belum tahu rambu-rambu, syari’at)
bagi yang belum menikah.
-  Apabila sudah terjadi (sudah menikah) : berusahalah untuk mencari solusi bukan dengan diakhiri (bercerai).
Untuk menyadarkan seseorang ada 3 hal yang perlu diperhatikan :
1. Timing (waktu yang tepat) saat yang menyampaikan.
Ex. Ummu tholhah istri yang sangat paham, saat suami pulang dari perang disambut dengan baik padahal saat ditinggal perang, anaknya ummu Tholhah sedang sakit kemudian meninggal. Ummu Tholhah menyampaikan kabar anaknya dengan cara yang cantik, setelah ia selesai melayani suami, ia baru menyampaikan “wahai suamiku apabila kita dititipkan suatu barang, kemudian pemiliknya ingin mengambilnya, apa yang harus dilakukan?” Abu Tholhah menjawab “maka kita harus ikhlas” Ummu Tholhah kemudian membalas “itulah yang terjadi pada anak kita saat ini”.
 Bagi ikhwan dicontohkan oleh nabi Ayub. Istrinya mendekati dirinya kala ia sedang sehat dan sejahtera, kala ia sakit dan tidak mempunyai apa-apa istrinya menjauhi dan meninggalkannya.
2. Tempat yang tepat : persiapkan ranjang hidup (siapkan dirinya yg akan menjadi ranjang suami, apa yang disukai suami maka sediakanlah) dan ranjang mati (ranjang tepat tidur, siapkan yang sangat disukai suami ex. Parfum favorit suami, seprey favorit suami).

5.     Bagaimana interaksi ikhwan akhwat?
Jawab :
-          Evaluasi niat masing-masing. Jika niat belum benar maka luruskan terlebih dahulu. Biasanya dibumbui supaya masuk akal padahal hati tidak bisa dibohongi.
-          Yang diinteraksikan adalah yang hak: amal ma’ruf (QS. At-taubah: 71), dalam rangka menegakkan sholat, Menunaikan zakat, maka pikirkan dan persiapkanlah mobilisasinya
-          Kalau sudah khitbah boleh memberi hadiah
  Kisah penting:
Syaidina umar bertemu dengan Haulah (adalah seorang muslimah yang dekat dengan Allah), Haulah menceramahi beliau, dan perkataanya sangat didengar. 

6.   Bagaimana apabila dalam perlombaan biaya pendaftarannya semakin ada pertambahan waktu maka semakin mahal, apakah dalam islam diperbolehkan?
Jawab :
- Hal pertama yang harus diperhatikan acaranya bukan termasukm maksiat,
-   Produk dari kegiatan itu apa saja



0 komentar:

Posting Komentar